Museum Puri Lukisan Paduan Seni Lukis Bali & Modern

Bali dengan segala keunikannya, menyimpan berjuta potensi wisata yang menarik perhatian dunia. Alam yang indah, Budaya yang kental dan sejarah yang panjang menjadi daya tarik utama wisata. Ubud menjadi salah satu wilayah di Bali yang paling banyak menyimpan tempat-tempat unik itu. Salah satu tempat unik yang melestarikan budaya dan seni adalah museum Puri Lukisan.

Museum Puri Lukisan ini merupakan museum yang khusus memamerkan lukisan-lukisan. Terdapat berbagai lukisan hasil karya seniman Bali di Museum ini, baik tradisional dan modern. Selain itu, Museum ini merupakan museum tertua yang ada di Bali. Tidak hanya seni lukis yang bisa dinikmati keindahannya. Seni Ukir Bali hasil karya pemahat Bali juga bisa ditemukan di Museum Puri lukisan.

Sejarah Museum Puri Lukisan

Kekhawatiran terjadinya pemiskinan terhadap budaya Bali khususnya seni lukis, menjadi alasan pendirian museum. Bagaimana tidak? karya-karya pelukis Bali sudah sangat terkenal dan menyebar ke seluruh dunia. Persebaran ini diduga terjadi karena aktivitas jual beli cidera mata oleh wisatawan asing yang datang ke Bali.

Hal inilah yang ditakutkan bisa menggerus ciri khas lukisan Bali. Pada akhirnya bisa membuat lukisan Bali sulit ditemukan di Bali sendiri. Perlu wisatawan ketahui, sejarah museum ini begitu panjang untuk ditelusuri. Dimulai dari perkumpulan Pitamaha yang digagas oleh Raja Ubud Tjokorda Gede Agung Sukawati tahun 1936. Perkumpulan ini juga didukung oleh seniman internasional saat itu Walter Spies dan Rudolf Bonnet.

area museum
Area dalam museum lukisan yang cukup asri. foto: wikicommons/Jorge Lascar

Dengan misi utama melestarikan dan mengembangkan kesenian serta menaungi para seniman, khususnya seniman lukis di Bali. Selain menaungi, Pitamaha juga memperkenalkan sebagian anggotanya untuk dikenal masyarakat internasional. Pada tahun 1953 perkumpulan baru dibentuk karena Pitamaha mengalami krisis akibat perang dunia.

Perkumpulan baru ini bernama yayasan Ratna Wartha dengan tujuan meneruskan misi Pitamaha. Nah melalui Yayasan inilah, ide untuk mendirikan museum muncul bahkan berhasil diwujudkan. Pembangunan museum puri lukisan dimulai pada tanggal 3 Januari 1954 dan diresmikan tanggal 31 Januari 1956.

Mengelilingi Museum

Wisatawan yang mengunjungi museum ini akan menemukan koleksi lukisan yang disimpan di empat bangunan terpisah. Para pengunjung bisa menikmati semua karya seni seniman Bali dengan durasi waktu sekitar dua jam. Koleksi yang tersimpan di museum ini merupakan karya dari seniman Bali, seniman asing dan perpaduan keduanya.

Perpaduan itu disebabkan oleh lamanya waktu seniman eropa menetap dan mengajarkan melukis pada penduduk setempat. Bangunan pertama dari empat bangunan galeri itu adalah tempat penyimpanan koleksi seni anggota Pitamaha. Selain anggota Pitamaha, di galeri pertama ini wisatawan bisa menikmati karya seni dari I Gusti Nyoman Lempad.

Salah satu karya senimam toping bali di pamerkan di museum. foto: wikicommons/Jorge Lascar

Di galeri yang pertama ini juga wisatawan akan mengagumi karya-karya seni pada era tahun 1930-1945. Di galeri kedua dari museum ini, wisatawan akan dimanjakan oleh karya seni tahun 1945 hingga era sekarang. Selain itu, galeri kedua juga merupakan ajang pamer keahlian seniman Bali Ida Bagus Made.

Masih ada dua galeri lagi yang harus dikunjungi wisatawan selain dua galeri di atas. Wisatawan bisa mengunjungi Galeri Wayang, yang merupakan tempat lukisan Bali tahun 1945. Selain itu ada juga seni lukisan wayang kamasan khas Jawa yang dipamerkan di galeri ini. Di Bagian terakhir dari empat galeri ini adalah informasi dan sejarah tentang pendiri museum Puri Lukisan.

Koleksi museum

Secara umum, koleksi lukisan di museum puri lukisan ini dibagi kedalam dua jenis kerajinan yaitu lukisan dan Ukiran. Untuk seni lukis di museum ini memiliki berbagai gaya melukis sesuai dengan tempat asal pelukis.

Para wisatawan dapat menemukan lukisan Batuan, lukisan Sanur, Lukisan Ubud, dan lukisan modern. Sementara seni ukir yang dipajang merupakan seni ukir khas Bali yang dipengaruhi oleh budaya Barat. Menurut para peneliti dan kurator museum, pengaruh ini terjadi hingga tahun 1970-an.

lukisan
Lukisan dengan boma & kresna. foto: Flickr/Jorge Lascar

Lukisan Batuan

Lukisan Batuan terkenal dengan kedetailnnya dan pesona magis yang sangat kental. Dengan ciri khas itulah, Lukisan Batuan memiliki keunikan tersendiri sebagai karya seni. Karena keunikannya itu pula, batuan terkenal sebagai tempat asal para pelukis yang berbakat. Dan karena itu pula lukisan karya seniman Batuan mendapatkan tempat juga di museum Puri lukisan.

Lukisan Sanur

Sanur juga tidak ketinggalan dalam menyumbangkan karya lukisnya. Berawal dari kebutuhan akan souvenir khas dari wisata Sanur, penduduk setempat banyak belajar melukis. Lukisan-lukisan ini lebih berwarna dibandingkan dengan lukisan lainnya.

Hal ini dikarenakan ketertarikan turis asing pada gambar berwarna sehingga berpengaruh pada lukisan Sanur. Ciri khas dari karya-karya seniman lukis sanur didominasi oleh adegan-adegan erotis, kerajaan hewan laut dan darat.

Lukisan Ubud

Ubud sebagai tempat di mana museum ini berada juga tidak kalah mengirimkan karya khasnya di museum ini. Sebagai gudang seni di daerah Bali, ubud sudah mengembangkan berbagai seni terutama seni lukis. Pada awalnya, lukisan yang berasal dari Ubud bermaterikan wayang tradisional dengan balutan religius.

Namun sejak masuknya wisatawan ke Bali, lukisan Ubud mulai dipengaruhi lukisan modern. Wisatawan yang berkunjung ke museum ini akan menemukan kolaborasi lukisan tradisional Ubud dan modern.

Harga Tiket Museum Puri Lukisan

Pengunjung yang datang ke museum Puri Lukisan akan dikenakan biaya tiket masuk yang tidak bisa dikatakan murah. Namun, dengan berbagai koleksi dan karya seni museum ini sangat layak untuk dikunjungi.

Harga tiket masuk museum Puri Lukisan bisa didapat seharga Rp80.000 untuk dewasa. Sedangkan anak-anak museum tidak membebankan biaya tiket.

Harga Tiket Museum Puri Lukisan
Dewasa Rp85.000
Anak < 15 tahun Gratis

Selain itu, museum Puri lukisan juga menyediakan workshop untuk wisatawan yang ingin mempelajari seni dan budaya. Dengan harga mulai dari Rp150.000 per orang sampai dengan Rp575.000, wisatawan sudah bisa mengikuti kelas. Ada banyak kelas kesenian dan kebudayaan yang bisa diikuti di museum Puri lukisan ini. Wisatawan bisa belajar melukis dengan berbagai media sesuai dengan keinginan masing-masing. Selain itu alat musik seperti gamelan Bali dan berbagai tari Bali juga bisa dipelajari di museum ini.

Jam Buka

Museum puri lukisan bisa dikunjungi mulai pagi hari. Dibuka dari pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 06.00 sore.

Museum Puri Lukisan Jam Buka
Setiap Hari 09.00 – 18.00 WITA

Fasilitas

Wisatawan yang berkunjung ke museum Puri Lukisan tidak perlu khawatir pada fasilitas yang disediakan. Pengelola museum sudah menyediakan fasilitas yang lengkap dari mulai kebutuhan dasar hingga pelengkap.

Kebutuhan dasar seperti Toilet, tempat parkir, dan restoran sudah tersedia di sini. Selain itu museum ini juga sudah menyediakan toko oleh-oleh yang bisa wisatawan kunjungi selama berada di museum. Terdapat berbagai oleh-oleh yang bisa dibawa pulang mulai dari gantungan kunci hingga lukisan.

Transportasi Ke Museum Puri Lukisan

Museum Puri lukisan berada di Jalan Raya Ubud yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. letaknya dekat dengan pasar seni Ubud dan Puri Saren. Wisatawan bisa menggunakan bus Trans Sarbagita dari Denpasar menuju ke Ubud setelah transit dulu Batubulan. Dari terminal Batubulan, wisatawan melanjutkan dengan mini bus menuju Ubud.

Berbagai alternatif transportasi bisa dipilih wisatawan jika sudah sampai di Ubud, mulai dari umum hingga sewa. Jika ingin praktis, wisatawan bisa menggunakan jasa kura-kura bus. Layanan transportasi ini bisa wisatawan gunakan selama di Bali, termasuk jika ingin menuju Museum Puri Lukisan.

Wisatawan bisa menuju ke Halte pemberhentian dan membeli tiket 80 ribu untuk satu kali jalan. Nah, enaknya bagi wisatawan, salah satu halte kura-kura bus adalah museum Puri Lukisan. Jadi, wisatawan tidak perlu repot mencari lagi kendaraan untuk sampai ke Museum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *