Wisata Pura Gunung Lebah Ubud

Pura Gunung Lebah adalah tempat sembahyang umat Hindu yang berada di bukit lembah sungai Campuhan. Dinamakan gunung lebah karena tempatnya yang berada di bukit sebuah lembah. Nilai sejarah dan budaya yang tinggi serta gaya bangunan dan fungsinya sekarang menjadi alasan para wisatawa datang ke sini.

Sejarah Pura Gunung Lebah

Pura Gunung Lebah ini didirikan oleh seorang pendeta dari India pada abad ke delapan. Pendeta itu bernama Resi Markandeya, beliau adalah orang yang membangun banyak pura di Bali. Beliau juga yang membangun pura terbesar di Bali yaitu pura Besakih yang berada di kaki Gunung Agung.

Resi Markandeya beralasan bahwa tempat di mana berdirinya pura Gunung Lebah memiliki kekuatan magis. Sehingga Resi Markandeya mendirikan pura ini untuk bermeditasi pada awalnya. Alasan meditasi, memang cukup masuk akal, karena tempat dari Pura Gunung Lebah sendiri merupakan kawasan sepi. Pepohonan yang tumbuh mengelilingi pura menjadikan tempat ini memiliki udara sejuk.

Selain itu, arsitektur dari bangunan pura ini juga menambah kesan magis di tempat ini. Ukiran, relief dan patung begitu khas dengan budaya Bali yang sangat menjungjung tinggi kebudayaan dan nilai religius sebagai identitas penduduknya.

Menyusuri setiap sudut Pura

Aktivitas yang bisa wisatawan lakukan di Pura Gunung Lebah, di antaranya menikmati setiap sudut Pura. Lokasi Pura yang berada di dekat aliran sungai, membuat pepohonan yang berada di dekatnya tumbuh lebat. Pohon dan suara air sungai campuhan, membuat suasana asri dan sakral tempat ini terjaga. Suasana ini pula yang membuat wisatawan banyak berdatangan ke Pura ini.

Baca: Istana Puri Saren Agung Ubud Kemegahan Abad Lampau

Arsitektur bangunan yang memiliki ciri khas kebudayaan Bali juga bisa ditemukan di pura Gunung Lebah. Terdapat beberapa bangunan yang bisa wisatawan kunjungi di Pura ini, seperti Gapura, Limas dan lain-lain.

Suasana Sekita Pura
Suasana dalam Pura

Bangunan di Pura gunung Lebah

Bangunan-bangunan yang berada di Pura Gunung Lebah memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda. Di antaranya, Gedong Barong yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barong. Selain itu, wisatawan dapat menemukan tempat pemujaan terhadap para dewa di pura ini.

Tempat pemujaan ini terdapat di beberapa titik yang berbeda dan memiliki ciri khas sesuai dengan dewa yang disembah. Tempat pemujaan pertama adalah Meru Tumpang Telu yang merupakan tempat pemujaan terhadap Dewa Trimurti. Dewa-dewa yang termasuk ke dalam Trimurti adalah Brahma, Siwa dan Wisnu. Bangunan ini memiliki ciri khas, yaitu memiliki atap bertingkat tiga.

Selanjutnya, Meru Tumpang Pitu yang berfungsi sebagai tempat penyembahan sapta dewata (tujuh dewa). Sapta dewata tersebut adalah Iswara, Brahma, Mahadewa, Wisnu, Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa. Di sini juga terdapat bangunan limas yang dibuat untuk memuja Sanghyang Widi yang diyakini menempati gunung Agung.

Bangunan-bangunan lainnya yang berada di pura ini di antaranya Pelinggih batara bayu untuk memuja bhatara bayu. Kemudian, Catu untuk memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa dan Meru tumpang lima sebagai tempat memuja Panca Dewata. Ada juga Meru Tumpang dua untuk memuja Bhatara Sri dewi pertanian.

Baca: Wisata Goa Gajah Paduan Hindu & Budha Abad 11

Menyaksikan Upacara Piodalan

Penduduk Bali khususnya Ubud terdiri dari orang-orang yang sangat memegang kuat tradisi warisan leluhur. Salah satu bentuk meneruskan tradisi itu, penduduk di Ubud rutin menggelar Piodalan yang salah satunya dilakukan di Pura Gunung Lebah.

Piodalan sendiri merupakan bentuk usaha untuk mencapai tingkat Jagadhita. Namun, yang utama dalam piodalan adalah upacara penyembahan pada Sang Hyang Widi Waca. Di Pura Gunung Lebah sendiri, piodalan sudah dilakukan turun temurun oleh keluarga kerajaan Ubud.

Sampai sekarang sudah tiga keturunan kerajaan Ubud yang menggelar Piodalan di Pura Gunung Lebah. Para raja itu adalah Tjokorda Gde Putra Sukawati, Tjokorda Oka Artha dan Tjokorda Gde Raka Sukawati.

Jam Buka & Harga Tiket Pura Gunung Lebah

Pengunjung yang datang ke Pura tidak dikenakan biaya tiket alias Gratis. Wisatawan bisa mulai datang mulai pukul 09.00 pagi dan pura akan ditutup pukul 05.00 sore.

Fasilitas

Berkembangnya daerah Ubud sebagai tempat tujuan wisata favorit, membuat pemerintah setempat membenahi fasilitasnya. Fasilitas-fasilitas mendasar sangat mudah di temui di daerah wisata Ubud, termasuk di Pura Gunung Lebah.

Baca: Wisata Puri Agung Peliatan Ubud

Fasilitas yang ada di pura antara lain area parkir, toilet, dan tempat beristirahat. Namun jika wisatawan hendak mencari kudapan untuk makan bisa menemukannya di luar komplek Pura.

Transportasi Ke Pura Gunung Lebah

Letaknya yang berada di daerah wisata Ubud, sangat memudahkan wisatawan yang hendak berkunjung. Wisatawan bisa menaiki bus Trans Sarbagita dari area parkir pantai kuta menuju Batu Bulan.

Pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan mini bus menuju terminal Ubud. Khusus menuju ke pura Gunung Lebah, wisatawan bisa menggunakan beberapa alternatif transportasi. Wisatawan bisa menyewa mobil atau motor, menggunakan ojek online atau bemo (sebutan angkutan umum di Bali).

Alamat & Lokasi

Pura Gunung Lebah berlokasi di bukit yang masih hijau tepatnya di Desa Wisata Ubud kabupaten Gianyar Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *