Taman Hutan Raya Juanda Juanda adalah sebuah kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi binatang, tumbuhan dan situs sejarah. Kawasan ini merupakan hutan kota terluas yang ada di kota Bandung. Ketinggiannya yang berada di 770 hingga 1330 MDPL memiliki udara yang sangat bersih dan segar.
Kawasan Taman Hutan Raya Juanda ini memiliki luas 590 hektare membentang dari Dago hingga Maribaya. Banyak hal unik dan menarik yang bisa ditemukan jika wisatawan berkunjung ke Taman Hutan Raya Juanda ini.
Tahura Dari Jaman Kolonial Belanda
Taman hutan ini telah dibangun sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda tepatnya tahun 1912. Pada awal pembangunannnya tempat ini dinamai hutan lindung Gunung Pulosari. Kawasan hutan ini dibuka dan dirintis bersamaan dengan penggalian terowongan sungai Cikapundung.
Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih pengelolaan ketika Indonesia sudah merdeka. Sejak itu pula kawasan ini terus dikembangkan oleh gubernur Jawa barat saat itu. Kawasan hutan ini mulai dirintis sebagai tempat wisata bertajuk kebun Raya pada tahun 1963 dan tahun ini juga Ir. H.
Juanda meninggal dunia. Untuk mengenang jasa-jasa Ir. H. Juanda, taman hutan ini dinamakan dengan Kebun raya Rekreasi Ir. H. Juanda. Sebagai kawasan hutan lindung, tanaman-tanaman dari berbagai daerah mulai ditanam di sini. Baru pada tanggal 23 Agustus 1965, Gubernur Jawa Barat meresmikan Kebun Raya/Hutan ini.
Tiga Pintu Gerbang Tahura
Taman Hutan Raya Juanda atau disingkat dengan Tahura memiliki berbagai sarana yang sangat banyak untuk dijelajahi. Pemandangan alam, sejarah dan olah raga bisa dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung ke sini.
Ada beberapa gerbang yang bisa dijadikan sebagai titik awal penjelajajahan. Tiga gate utama berada di daerah Dago Pakar, satu gate di Maribaya, dan beberapa gate kecil untuk objek yang terpisah. Objek terpisah ini masih berada dalam pengelolaan tahura namun tidak ada akses terusan untuk menuju ke sana.
Beragam Aktivitas ditemani Keindahan Alam Taman Hutan Raya Juanda
Di taman ini sendiri, pengunjung bisa menikmati suguhan alam yang asri dan pepohonan yang rindang. Dengan luas lahan yang membentang dari dago ke lembang, berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini. Suasana taman yang khas dengan hutan raya, sangat cocok bagi pengunjung yang senang dengan petualangan.
Aktivitas fisik, out bound, hiking, bersepeda, menggali sejarah dan berkemah bisa dilakukan. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Hutan Raya Juanda.
Harga Tiket Taman Hutan Raya Juanda
Untuk menjelajahi taman hutan raya Juanda pengunjung cukup mengeluarkan biaya Rp12.000 perorang. Harga tiket tersebut sudah termasuk asuransi sebesar Rp2.000 dan segala fasilitas yang ada.
Harga Tiket Taman Hutan Raya juanda | |
Tiket | Rp12.000 |
Pengunjung diharap mempersiapkan uang cash untuk menyewa lampu senter atau jajan di warung-warung sepanjang jalur trekking.
Mengunjungi Museum Ir. H. Juanda
Salah satu aktivitas sejarah yang bisa dilakukan di taman hutan Raya Juanda adalah mengunjungi museum Ir. H. Juanda. Museum ini dibangun untuk menghormati jasa-jasa Ir. H. Juanda sebagai tokoh pahlawan nasional.
Diruangan yang berukuran 8 x 10 meter ini, pengunjung bisa melihat berbagai penghargaan pada Ir. H. Juanda. Berbagai macam penghargaan mulai dari penghargaan pemerintah dan penghargaan dari luar negeri bisa pengunjung lihat di sini.
Selain itu, pengunjung bisa menyaksikan berbagai offset hewan dan artefak purbakala di museum ini.
Menjelajah Gua Jepang dan Belanda
Terdapat dua gua yang bisa pengunjung jelajahi di taman hutan raya Juanda ini. Gua tersebut diberi nama sesuai dengan negara yang pernah menjajah negara Indonesia. Gua jepang berada di kawasan utama Dago Pakar, tepatnya berada di bagian barat taman hutan raya Juanda.
Jika pengunjung sudah menemukan lokasinya, pengunjung akan disambut pintu gua yang sangat lebar. Pengunjung bisa menjelajahi gua ini sampai ke dalamnya baik sendiri atau memakai jasa pemandu.
Jika pengunjung datang sendiri ke tahura, disarankan untuk memakai jasa pemandu atau ikut dengan rombongan lain untuk menjelajahi gua. Terdapat beberapa lorong yang bisa membuat bingung jika menjelajah sendiri.
Selain itu, pengunjung diharapkan membawa lampu senter atau menyewanya sebelum memasuki gua. Keadaan gua yang sangat gelap memaksa pengunjung harus membawa sumber cahaya sendiri.
Setelah di dalam gua pengunjung akan mendapati beberapa ruangan yang pernah dijadikan penjara oleh tentara jepang. Selain penjara, pengunjung bisa menemukan tempat interogasi, penyimpanan logistik perang dan ruangan lainnya.
Bentuk gua ini masih asli dengan alas dan atap tanah, sehingga pengunjung akan merasakan dingin. Sekelompok kelelawar yang bersarang di dalam gua juga terkadang mengagetkan pengunjung yang masuk ke dalam gua ini.
Gua Belanda Di Taman Hutan Raya Juanda
Selain gua Jepang, terdapat juga gua Belanda yang masih utuh dengan bentuk aslinya. Penampakan gua Belanda di tahura Ir. H. Juanda, nampak lebih rapi dibandingkan dengan gua jepang. Alas dari gua ini sudah berlapis tembok, begitupun dengan dinding dan atap.
Udara di gua Belanda lebih segar dengan semilir angin yang masuk dari kedua sisi pintu. Di dalamnya terdapat beberapa lorong menuju ruangan-ruangan yang berfungsi sebagai penjara dan tempat mengintai.
Keadaan di dalam gua belanda lebih segar, karena banyaknya lubang dari kedua sisi tebing. Kegelapan di dalam gua belanda juga tidak segelap di dalam gua Jepang. Di kedua pintunya terdapat daun pintu yang terbuat dari besi dan dibiarkan begitu saja tidak pernah diubah.
Hal ini mengesankan bahwa gua ini memang ada sejak lama, dan benar-benar asli. Keadaan lantai gua belanda kadang basah dari air yang merembes ke dalam gua dari langit-langit dan dinding gua.
Baca: Berbagai Pilihan Tempat Wisata di Bandung
Hiking dan Bersepeda Berkeliling Tahura Juanda
Taman Hutan Raya Juanda memiliki luas 590 hektare untuk dijelajahi oleh para pengunjung. Kegiatan penjelajahan ini tidak bisa dilakukan menggunakan kendaraan bermotor.
Menjaga habitat asli dan kebersihan udara menjadi alasan utama pengelola melarang penggunaan kendaraan. Dengan fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan pengunjung bisa menjelajah dengan sepeda atau berjalan kaki.
Para pengunjung bisa memulai start dari salah satu gerbang dari dua gerbang utama yaitu gerbang Dago dan Maribaya Lembang. Biasanya para pengunjung mengambil start di gerbang Dago pakar kemudian berjalan atau bersepeda menuju Lembang.
Untuk para pengunjung pemula disarankan memulai dari gerbang Maribaya lembang menuju ke Dago Pakar. Karena kontur jalan yang lebih menurun dibandingkan sebaliknya.
Para pengunjung yang memulai dari Dago bisa sekaligus mengunjungi gua belanda. Salah satu pilihan jalur yang bisa dilalui adalah menembus gua belanda dari arah selatan ke utara. Pengunjung yang memilih aktivitas hiking atau bersepeda akan menikmati pemandangan hutan yang asri.
Berbagai macam pohon dan tumbuhan serta kera ekor panjang akan menemani sepanjang perjalanan. Para pengunjung cukup mempersiapkan fisik yang prima dan bekal makan minum secukupnya.
Jika merasa kurang, pengunjung akan mudah menemukan warung yang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman. Warung-warung ini pun akan berada di beberapa titik sepanjang jalur hiking atau sepeda.
Bersantai Setelah Beraktivitas di Tahura
Keindahan alam taman hutan Raya Juanda tidak hanya sampai di sana. Sepanjang jalur trekking banyak tempat-tempat yang bisa pengunjung singgahi untuk beristirahat. Tempat-tempat itu pula menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak membuat bosan. Tempat-tempat itu di antaranya, penangkaran rusa, peternakan lebah madu, dan beberapa curug (air terjun).
Pengunjung juga perlu berhati-hati terhadap kera ekor panjang yang bisa merebut makanan atau minuman. Makanan dan minuman lebih baik disimpan tertutup di dalam tas ransel atau kantong yang lainnya.
Selain itu pengunjung juga diminta berhati-hati terhadap kemungkinan pohon yang tumbang dan tanah longsor. Makanya, waktu terbaik untuk berkunjung ke taman hutan raya Juanda adalah musim kemarau.
Fasilitas Taman Hutan Raya
Pengelola Taman Hutan Raya Juanda sudah melengkapi kawasan ini dengan berbagai fasilitas. Fasilitas utama seperti toilet, warung dan tempat parkir sudah tersedia dengan baik.
Jalur trekking yang membentang dari Dago Pakar ke Maribaya Lembang juga sudah beraspal. Pengunjung yang datang ke sini dijamin akan nyaman beraktivitas di kawasan taman hutan ini. Bagi pengunjung yang ingin merasakan menginap di alam terbuka, area untuk kemping juga sudah ada tersedia.
Transportasi Menuju Taman Hutan Raya
Jika taman hutan raya Juanda sudah menjadi salah satu tujuan berwisata di Bandung, wisatawan tidak akan kesulitan menemukannya. Dari Bandara Husein Sastra Negara, pengunjung bisa menaiki angkot trayek 17 warna oranye di jalan Pajajaran.
Wisatawan turun di terminal Dago, kemudian lanjutkan menggunakan ojek menuju pakar. Wisatawan turun di gerbang utama agar mudah dalam pemesanan tiket.
Jika wisatawan menggunakan moda transportasi kereta api, wisatawan bisa langsung naik angkot trayek 09. Trayek tersebut melayani jurusan stasiun hall sampai dengan terminal Dago. Turun dari kereta, wisatawan menuju ke gerbang stasiun lama di sebelah selatan.
Kemudian wisatawan berjalan sedikit ke terminal stasiun dan bisa mencari angkot menuju terminal Dago. Sesampainya terminal Dago, wisatawan bisa naik ojek untuk sampai tepat di depan pintu masuk ke Taman Hutan Raya Juanda.
Alamat & Lokasi Taman Hutan Raya
Taman hutan Raya Juanda sendiri terletak di Jl. Ir. H. Juanda no. 99 Ciburial, Cimenyan, Kota Bandung.