Monumen Yogyakarta Kembali atau biasa disingkat dengan Monjali merupakan salah satu tempat wisata favorit di Yogyakarta. Monjali juga terkadang dikenal sebagai Museum Monumen Yogyakarta Kembali, karena fungsi sentralnya sebagai museum.
Monjali merupakan simbol kembalinya pemerintahan RI setelah kekalahan Belanda. Sekarang, Monjali memiliki fungsi tambahan yakni sebagai salah satu objek wisata edukasi yang menyenangkan.
Peresmian Museum Monumen Yogyakarta Kembali dilakukan oleh presiden Indonesia ke-dua Bapak Soeharto pada tanggal 6 Juli 1989. Pembangunan museum membutuhkan waktu selama 4 tahun di atas lahan yang mencapai 5 hektar.
Di dalam Museum Monumen Yogyakarta Kembali terdapat tulisan di dinding dalam bentuk ukiran nama-nama para pahlawan sebanyak 422 orang. Ada juga replika pesawat Cuneng pemberian TNI-AU untuk dipasang di museum Monjali. Selain itu, tak lupa ruangan-ruangan yang ada dalam Monumen seperti ruang pemandu, pengelola, dan serba guna.
Jam Buka Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Jam Buka Monjali | |
Selasa – Jumat | 08.00 – 16.00 WIB |
Sabtu – Minggu | 08.00 – 16.30 WIB |
Taman Pelangan | s.d 21.00 WIB |
Museum Monumen Yogyakarta Kembali beroperasi pada hari Selasa hingga Minggu sedangkan hari Senin libur. Waktu beroperasi untuk hari Selasa hingga Jumat adalah pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 sore. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, waktu bukanya mulai dari 08.00 pagi hingga pukul 16.30 sore. Untuk taman pelangi bisa dilihat pada malam hari, dibuka untuk umum sampai pukul 21.00 malam.
Harga Tiket Masuk Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Harga Tiket Museum Monumen Yogyakarta Kembali | |
Dewasa & Anak | Rp10.000 |
Biaya tiket masuk ke dalam monumen sangat terjangkau seperti museum pada umumnya. Bila pengunjung membawa kamera DSLR sendiri akan dikenakan biaya murah sebesar Rp10.000 rupiah. Untuk harga tiket museum Monumen Yogyakarta Kembali dikenakan biaya Rp10.000 rupiah per-orang. Berlaku sama baik untuk dewasa maupun anak-anak.
Pengunjung rombongan bisa mendapatkan harga tiket lebih murah dengan minimal grup 30 orang. Tak hanya itu,Museum Monumen Yogyakarta Kembali juga mengenakan diskon sebesar 50% bagi pengunjung dari panti asuhan dan anak-anak TK.
Aktivitas & Atraksi Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Bangunan monumen sebenarnya adalah museum berbentuk arsitektur piramida. Bentuknya yang kerucut serta empat tingkat lantainya menjadikan bangunan ini benar-benar mirip bangunan piramida.
Ada banyak benda-benda klasik dan bersejarah yang dapat ditemukan di dalamnya. Sebut saja senjata, buku-buku ensiklopedia, mesin ketik klasik hingga telepon zaman dulu. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan serta ruangan apa saja yang perlu disambangi didalam museum sebagai berikut.
Baca: Museum Benteng Vrederburg: Tiket & Aktivitas
Lantai Dasar
Lantai dasar Museum Monumen Yogyakarta Kembali terdiri atas auditorium, perpustakaan dan museum. Dalam museum di lantai dasar, terdapat banyak benda-benda yang menjadi bukti sejarah perjuangan bangsa.
Ada juga beberapa benda klasik semacam mesin ketik, beragam senjata, serta mesin ketik zaman dahulu. Di lantai dasar, pengunjung juga dapat berkunjung ke kafetaria yang dikelola sendiri oleh pihak Museum Monumen Yogyakarta Kembali.
Lantai Dua
Di lantai ini, terdapat sepuluh diorama yang dapat menggambarkan secara garis besar perjuangan Yogyakarta dalam melawan Belanda. Sebuah patung lengkap dengan pakaian dan latar belakang yang menggambarkan perjuangan ketika Belanda mengkhianati perjanjian Renville.
Saat itu, pemerintah marah karena pengkhianatan tersebut dan meledaklah perjuangan dimana-mana. Di lantai dua ini juga terdapat lukisan dinding dua dimensi yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia.
Garbha Graha (Lantai Tiga)
Lantai tiga Museum Monumen Yogyakarta Kembali dikhususkan sebagai ruangan untuk mendoakan para pahlawan yang telah berjuang kemudian gugur. Pengunjung dapat melihat bahwa di bagian tengah ruangan diletakkan bendera merah putih yang berkibar.
Bendera tersebut melambangkan kemerdekaan negeri ini dari tangan penjajah Belanda. Di belakang bendera tersebut terdapat lukisan tulisan Alm. Presiden Soeharto, mantan presiden ke-2 Indonesia.
Relief Perjuangan
Di dalam Museum Monumen Yogyakarta Kembali di sepanjang sisi tangganya, terdapat hal yang unik sebagai objek foto. Beragam relief berjumlah 40 ukiran menggambarkan sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan tersebut akhirnya mendapat pengakuan pada tanggal 27 Desember 1949 sebagai Republik.
Nama-nama Pahlawan
Museum Monjali penuh dengan koleksi menarik, sebut saja benda-benda antik macam telepon dan mesin ketik jaman dulu. Namun tak hanya itu, sekiranya pengunjung juga melihat dinding dalam museum dekat replika pesawat.
Pada dinding tersebut, terdapat nama-nama para pahlawan yang gugur dalam medang perang. Ada 422 nama para pahlawan yang ikut berjasa dalam memperjuangkan kebebasan melawan Belanda.
Taman Lampion (Pelangi)
Tak hanya berwisata sejarah, pengunjung yang datang ke Monjali juga dapat menyaksikan taman lampionnya yang menarik. Berbeda dengan Museum Monumen Yogyakarta Kembali yang sudah dibuka sejak pagi, taman ini baru dibuka pada sore hari hingga malam.
Pengunjung dapat melepas penat pekerjaan dengan menikmati cantiknya lampu warna-warni di halaman monumen. Uniknya, lampu-lampu tersebut memiliki bentuk yang beraneka macam seperti bunga-bunga dan hewan.
Selain menikmati taman lampion atau bisa disebut juga taman pelangi, pengunjung juga dapat melakukan hal lain. Salah satunya adalah menikmati aneka kuliner yang banyak terdapat di foodcourt Monumen. Kegiatan santai seperti ini sangat cocok dilakukan bersama dengan keluarga dan rekan-rekan. Oleh karena itu, jangan sampai melewatkan berlibur wisata sejarah nan unik ke Monumen Yogyakarta Kembali.
Fasilitas Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Para Pengunjung dapat menggunakan fasilitas-fasilitas yang lengkap di Monumen Yogyakarta Kembali. Beberapa diantaranya adalah toilet, rumah makan serta tempat parkir yang luas untuk menampung kendaraan pribadi pengunjung. Ada juga kolam-kolam kecil yang dihiasi dengan berbagai macam ikan hias di dalamnya.
Transportasi Umum ke Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Pengunjung yang datang dari terminal Giwangan dapat memakai jasa beberapa transportasi umum. Diantaranya adalah bus Trans Jogja, naik becak, taksi, ojek atau bus jurusan Tempel. Sementara itu, bila dari terminal Jombor pengunjung juga dapat menggunakan alternatif kendaraan yang sama. Transportasi paling mudah adalah bus Trans Jogja yang langsung bisa turun depan Monumen Yogyakarta Kembali.
Pengunjung yang dari stasiun Tugu dengan perkiraan jarak Stasiun – Monjali adalah 2 km dapat menggunakan bermacam transportasi. Bila menggunakan angkutan umum Kobutri, ambillah jalur 17 yang akan turun di Pingit. Selanjutnya naiklah bus Tempel dan turun di Ringroad kemudian jalan kaki.
Alamat Museum Monumen Yogyakarta Kembali
Museum Monumen Yogyakarta Kembali terletak di Dusun Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Bila memulai perjalanan dari perempatan Tugu Yogyakarta, pengunjung dapat mengambil lurus ke arah utara.
Telusuri hingga bertemu lampu merah di perempatan Ringroad Utara lalu ambil jalan ke arah barat. Ambil jalur sebaliknya lewat area pemotong arah yang telah disediakan ketika sudah sampai di perempatan Ringroad. Sekitar 50 meter sebelah barat pada sisi utara jalan perempatan tersebut Monumen sudah terlihat di depan mata.