Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa. Dianggap sebagai museum paling lengkap kedua setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Museum Sonobudoyo ini merupakan bagian dari museum kebudayaan Jawa di Surakarta yang dahulu dikenal dengan Java Institut.
Sejarah Museum Sonobudoyo
Museum ini dibangun pada tahun 1924 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1934. Asal muasal dipilihnya Sonobudoyo sebagai nama museum berasal dari kata Sono yang berarti tempat, sedangkan budoyo yang berarti budaya. Museum Sonobudoyo ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi DIY.
Pada tahun 1974 sempat diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Namun setelah adanya kebijaksanaan otonomi daerah, pengelolaan museum ini kembali diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bangunan gedung museum didesain oleh Ir. Thomas Karsten serta pengawas dan penasehat Ir. L. J. Moens. Museum ini memiliki lebih dari 40.000 buah koleksi berupa berbagai sejarah.
Mulai dari batik, keris, arca zaman klasik, keramik, gerabah senjata tradisional hingga keramik kuno. Koleksi di museum yakni dikategorikan sebagai berikut: Teknologi, Geologi, Seni Rupa, Biologi, Keramologi, Etnografi, Filologika, Arkeologi, Numismatika dan Historika.
Koleksi Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terbagi menjadi dua unit yang letaknya terpisah. Museum Sonobudoyo unit pertama terletak di dekat alun-alun keraton Yogyakarta dan memiliki bentuk bangunan rumah joglo. Rumah joglo ini bergaya Masjid Keraton Kasepuhan Cirebon dan dilengkapi dengan pendopo. Sementara Museum Sonobudoyo unit kedua terletak di daerah Wijilan. Untuk masuk ke kedua lokasi ini, pengunjung hanya perlu membayar satu kali tiket di Museum pertama.
Baca: Info Wisata Keraton Yogyakarta: Tiket, Atraksi & Aktivitas
Saat memasuki museum, pengunjung akan disuguhi dengan banyak pajangan replika andong. Selangkah demi selangkah, ada semacam kain seperti bendera merah putih yang di belakangnya terdapat bayangan wayang. Diantaranya ada wayang Rama, Sinta dan Lesmana dalam cerita Ramayana. Kemudian tidak lupa juga wayang Anoman dan Rahwana.
Memasuki ruangan selanjutnya, pengunjung akan disuguhi dengan koleksi tentang manusia purba. Di ruangan ini terdapat beberapa tengkorak dan tulang belulang manusia jaman prasejarah. Selain itu terdapat juga alat-alat yang digunakan manusia jaman itu dalam beraktivitas.
Alat-alat tersebut seperti kapak corong, bejana perunggu, nekara, hingga Tombak. Setelah itu, pengunjung akan menemukan ruangan kecil berisi berbagai topeng. Terdapat topeng figura manusia dengan berbagai macam ekspresi.
Tidak ketinggalan Topeng Barong Bali, Topeng Yogyakarta Cerita Panji hingga Topeng Cirebon. Terdapat juga koleksi unggulan Topeng Emas Puspa Sarira yang terbuat dari emas dan dianggap sebagai perwujudan dari Gayatri. Semua koleksi topeng memiliki keterangan mengenai jenis topeng dan asalnya.
Koleksi Keris
Salah satu koleksi lainnya yang cukup terkenal di museum ini adalah senjata tradisional berupa keris. Tercatat ada kurang lebih 1200 buah keris yang berasal dari seluruh nusantara. Misalnya keris-keris Jawa yang berbentuk keris luk 7, keris luk 11, hingga keris lurus. Untuk yang dari luar Jawa, terdapat Keris Rencong dari Aceh dan Mandau dari Kalimantan.
Baca: Wisata Museum Benteng Vredenburg Berjarak 200 Meter Dari Museum Sonobudoyo
Keris disini lebih banyak dari luar Yogyakarta. Hal itu disebabkan konon ada larangan untuk mengoleksi keris Yogyakarta melebihi koleksi Kraton. Museum ini juga mempunyai koleksi bahan baku pembuatan keris sekitar tahun 700 masehi yang benama Wesi Buddha. Bahan baku pembuatan keris ini diklaim merupakan sisa peninggalan Kerajaan Mataram Hindu.
Di ruang koleksi yang sama dengan Wesi Buddha ini juga terdapat keris bertangkai kepala manusia dan naga. Di tempat ini pula juga tersimpan beragam peralatan rumah tangga, persenjataan dan kerajinan dari masa yang sama.
Koleksi Batik
Berbagai jenis dari batik khas Jawa juga cukup lengkap di museum ini. Tak lupa juga seluruh alat tradisional untuk membatik seperti Canting, kompor kecil dan kain. Pengunjung juga dapat melihat hasil batik yang terpasang pada maneken.
maneken-maneken tersebut dirias seperti pasangan pengantin memakai gaun batik. Selain itu, Ada pula beragam alat musik klasik seperti seperangkat Gamelan Jawa dan Gamelan Cirebon.
Koleksi Buku Kebudayaan
Museum Sonobudoyo ini juga memiliki perpustakaan yang menyimpan naskah dan buku-buku yang berhubungan dengan kebudayaan. Terdapat naskah manuskrip seperti Babad Tanah Jawa, Babad Diponegoro hingga naskah dalam bentuk daun lontar.
Baca: Wisata Taman Sari Yogyakarta: Tiket, Atraksi & Aktivitas
Perpustakaan ini dapat digunakan untuk mencari referensi jika sedang melakukan penelitian. Akan tetapi, perpustakaan ini hanya buka di hari kerja saja. Pengunjung juga perlu memberikan informasi diri dan keterangan tujuan untuk dapat masuk ke perpustakaan ini.
Gapura Bali
Keluar dari gedung museum, pengunjung akan disuguhi dengan sebuah gapura Bali. Gapura ini mengindikasikan bahwa pengunjung sudah memasuki zona bali. Zona ini memamerkan benda koleksi yang berkaitan dengan adat dan seni budaya masyarakat Bali.
Di balik gapura, terdapat Bale Gede yang sebenarnya merupakan memandikan jenazah dan memberi sesajen. Namun, disini, tempat ini berfungsi untuk tempat bermusyawarah.
Pagelaran Wayang Kulit
Museum Sonobudoyo Jogja juga secara rutin mengadakan pertunjukan wayang kulit khas Jogja. Wayang kulit merupakan sebuah kegiatan bercerita mengenai berbagai macam hal melalui media wayang yang terbuat dari kulit.
Pagelaran wayang ini dapat dinikmati pengunjung pada Senin hingga Sabtu pukul 20.00 WIB. Dengan membayar biaya sebesar Rp20.000, pengunjung dapat menyaksikan pagelayan wayang dengan durasi 2 jam.
Jam Buka Museum
Museum ini buka di hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Khusus di hari Jumat, museum ini tutup lebih awal yakni pukul 14.00 WIB. Untuk hari Senin museum tidak beroprasi.
Jam Buka Museum Sonobudoyo | |
Selasa-Minggu | 08.00 – 15.30 WIB |
Jumat | 08.00 – 14.00 WIB |
Wayang Senin – Sabtu | 20.00 – 22.00 WIB |
Harga Tiket Museum Sonobudoyo
Tiket masuknya dibanderol dengan harga Rp3.000 untuk dewasa dan Rp2.500 untuk anak anak. Jika pengunjung datang bersama rombongan, harga tiketnya dapat lebih murah lagi. Yakni sebesar Rp2.500 untuk dewasa dan Rp2.000 untuk anak-anak.
Harga Tiket Masuk Museum Sonobudoyo | |
Anak | Rp2.000 |
Dewasa | Rp3.000 |
Pertunjukan Wayang Kulit | Rp20.000 |
Fasilitas Museum
Fasilitas penunjang yang tersedia ditempat ini berupa areal parkir, toilet umum, dan ruang auditorium. Beberapa diantaranya:
- Museum Sonobudoyo unit pertama mempunyai auditorium yang dapat digunakan untuk ruang rapat, pelatihan atau seminar. Auditorium ini memiliki kapasitas kurang lebih 75 orang untuk lantai pertama dan 100 orang untuk lantai dua.
- Sementara Museum Sonobudoyo unit kedua mempunyai ruang serbaguna yang berkapasitas 500 orang yang dapat digunakan untuk tempat pernikahan. Ruang serbaguna ini sudah dilengkapi dengan AC, sound system, kursi lipat dan meja seminar.
- Pihak pengelola museum juga menyediakan jasa pemandu untuk mempermudah pengunjung mengenali seluruh koleksi museum. Untuk menggunakan jasa pemandu ini tidak mahal, yakni pengunjung hanya dipungut biaya sebesar Rp5.000. Kini, kurang lebih ada tujuh orang pemandu yang siap memandu pengunjung.
Transportasi Umum Ke Museum
Tidak sulit untuk mengunjungi Museum Sonobudoyo menggunakan angkutan umum. Dari bandara wisatawan perlu menaiki Trans Jogja 1B dan turun di Jalan Bhayangkara. Dari jalan ini, wisatawan tinggal berjalan kaki sejauh 600 m ke arah timur. Jika sudah menemukan alun-alun, pengunjung berbelok ke arah barat sampai menemukan museum.
Baca: Wisata Kebun Binatang Gembira Loka Tiket, Aktivitas dan Atraksi Satwa
Jika dari Stasiun Tugu, wisawatan perlu berjalan kaki menuju halte Trans Jogja di dekat Malioboro. Kemudian menaiki Trans Jogja 2A untuk turun di Halte Vredeburg. Dari sini tinggal berjalan kaki ke selatan melewati gedung BNI dan kantor pos besar.
Sesampainya di pertigaan alun-alun, belok kanan dan di situlah museumnya berada. Sebenarnya, dari Stasiun Tugu, Museum Sonobudoyo juga bisa dijangkau dengan berjalan kaki sejauh 2 km.
Tips untuk Wisatawan
Saat berkunjung ke museum ini ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung. Beberapa diantaranya adalah tidak diperkenankan membawa sentaja tajam dan makan minum di dalam museum.
Pengunjung juga harus selalu berhati-hati dan menjaga kebersihan di dalam areal ruang pameran. Bagi pengunjung yang menggunakan jasa pemandu, alangkah baiknya untuk memberikan tips lebih jika puas dengan layanan pemandu tersebut.
Lokasi Museum Sono Budoyo
Lokasinya terletak di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, berseberangan dengan Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.