Gunungkidul menyimpan potensi wisata yang besar. Salah satu potensi wisata yang menjadi andalan di Gunungkidul adalah wisata gua. Terdapat ratusan kompleks gua di Gunungkidul yang bisa wisatawan nikmati pesona keindahannya. Gua Pindul, gua Tanding, gua kalisuci, gua rancang kencono dan gua jomblang diantaranya.
Salah satu gua yang paling menarik adalah gua Jomblang. Gua Jomblang merupakan gua vertikal yang terbentuk akibat amblasnya permukaan tanah. Amblasnya dataran di area ini tidak membunuh vegetasi yang berada di atasnya. Vegetasi yang tumbuh terbawa ke bawah dan tumbuh sempurna sehingga membentuk hutan di bawahnya.
Hutan ini dinamakan dengan hutan purba. Gua Jombang merupakan ikon dari kawasan geopark gunung Sewu setelah ditentukan sebagai anggota Geopark network. Tidak main-main, yang menetapkannya langsung dari UNESCO. Hal ini setara dengan kawasan Langkawi di Malaysia dan kepulauan Jeju di Korea.
Sehingga pada tahun 2011 sebuah acara game show dari Amerika pernah syuting di sini. Keindahan yang paling dicari di gua ini adalah titik-titik cahaya matahari yang masuk ke dalam gua. Sinar itu sering disebut dengan cahaya dari surga. Keindahan itu tidak didapatkan dengan cara mudah.
Wisatawan harus rela berkorban dengan bergelantungan masuk ke gua dan berjalan menyusuri gelap. Akhirnya pengorbanan para wisatawan bisa terbayar dengan menyaksikan cahaya surga itu. Berbagai aktivitas outdoor bisa dilakukan di Gua Jomblang. Berikut beberapa diantaranya
Caving – Explorasi Gua Jomblang
Sampai detik ini kegiatan menyusuri gua termasuk ke dalam salah satu kegiatan alam bebas yang tergolong ekstrem. Memang tidak sepopuler mendaki gunung, namun dengan segala pengalaman yang bisa didapatkan kenapa tidak untuk dicoba.
Wisatawan bisa mencobanya di gua Jomblang dan akan menemukan alasan foto Gua jomblang pernah menjadi yang terbaik tahun 2016 di the weather Channel.
Ada empat akses masuk ke dalam gua Jomblang, akses viv, Akses A, B dan C. Untuk akses VIV, wisatawan bisa menyusurui gua berjalan kaki kemudian turun dari ketinggian 20 meter. Sedangkan untuk wisatawan yang terlatih, bisa langsung menggunakan jalur A (80 meter), B (60 meter), dan C (40 meter).
Namun jangan khawatir, wisatawan akan dipandu oleh pemandu yang ahli dengan peralatan SRT (Single Rope Tehnique) yang aman. Sesampainya di dasar gua, wisatawan bisa melihat penampakan dari tumbuhan-tumbuhan purba yang tumbuh.
Tumbuhan ini tumbuh subur di sekeliling dinding gua. Selanjutnya wisatawan akan diajak untuk mulai petualangan menyusuri lorong. Lorong ini menghubungkan dengan gua vertikal yang lain yaitu gua Grubuk. Untuk menuju ke gua Grubuk wisatawan berjalan kaki dengan akses yang mudah dilalui.
Dengan susunan batu yang dipasang memanjang sepanjang lorong, jalur ini cukup aman dilalui. Selain itu lorong sepanjang 300 meter itu dihiasi dengan stalaktit, stalagmite serta Kristal sehingga tidak membosankan. Namun wisatawan tetap harus waspada, karena batuan di sini cukup licin dan udaranya lembab.
Baca: Eksplorasi Gua Cerme: Tiket, Atraksi & Aktivitas
Intinya selalu ikuti petunjuk pemandu, agar perjalanan tidak menjadi perjalan terakhir. Pada akhirnya, semua lelah dan penat akan terbayar setelah wisatawan sampai di ujung lorong. Batuan alam yang berupa stalagmite besar berwarna hijau kecoklatan seakan menyambut wisatawan yang datang.
Wisatawan yang datang berkunjung tepat di tengah hari sekitar jam 12-13, akan menikmati langsung suguhan alam. Sinar mentari masuk menyusup ke dalam gua melalui lubang-lubang. Keindahan alam itu yang biasa disebut dengan cahaya surga.
Rapeling dan Single Rope Tehnique
Satu-satunya akses yang bisa ditempuh untuk memasuki gua Jomblang adalah dengan cara Rapeling. Walaupun melalui jalur VIV, cara masuk ini tetap menjadi satu-satunya pilihan. Rapeling sendiri merupakan aktivitas turun secara vertikal menggunakan tali.
Namun sekali lagi, tidak usah khawatir dengan keamanan. Operator yang professional dan peralatan yang kuat akan menjamin keselamatan para wisatawan. Begitu pun dengan cara wisatawan keluar meninggakan gua.
Wisatawan akan melewati jalan yang sama. Namun, cara yang dilakukan yaitu SRT atau Single Rope Technique. Menggunakan seutas tali untuk naik ke mulut gua. Jika jumlah wisatawan berjumlah banyak, operator akan menggunakan teknik hauling yaitu menarik beberapa orang ke atas.
Biaya Caving di Gua Jomblang
Tiket memasuki gua Jomblang ini tidak ada harga khusus. Jika wisatawan memiliki alat sendiri dan ahli menggunakannya, tidak perlu membayar. Namun, jika memakai jasa operator, harga paket dimulai dari Rp. 450.000 hingga Rp. 1 juta perorang. Harga tersebut berpengaruh kepada fasilitas yang akan didapatkan.
Waktu Terbaik Explorasi Gua Jomblang
Wisatawan dapat berkunjung ke gua jomblang mulai pagi hari. Dari jam 08.00 hingga jam 12.00 dengan waktu terbaiknya jam 11.00.
Kegiatan Fotografi
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke gua Jomblang tidak berfoto. Seperti yang sudah diinfokan di atas, gua Jomlang mendapat gelar terbaik foto the weather channel. Wisatawan dapat berfoto di atas stalagmite yang berdiri kokoh tepat di dasar gua grubuk.
Cahaya surga yang jatuh tepat di atas stalagmite akan menambah foto menjadi lebih fenomenal. Namun selain gua grubuk, proses turun dan naik di mulut gua juga moment bagus untuk diabadikan.
Fasilitas Gua Jomblang
Fasilitas yang ada di wisata alam gua Jombang sudah cukup baik. kamar mandi, tempat parkir, toilet dan resor juga sudah tersedia di sini. Rumah kepala Dukuh juga sering dijadikan tempat untuk menitipkan barang-barang. Kepala Dukuh juga mengizinkan wisatawan jika hendak mandi di rumahnya setelah caving. Wisatawan cukup membayar seikhlasnya untuk jasa kebaikannya.
Rute menuju Gua Jomblang Gunungkidul
Gua Jomblang berlokasi di Gunung Kidul Yogyakarta, tepatnya di Dukuh Jetis Wetan, Desa Pacarejo Kecamatan Semanu. Jarak tempuh dari pusat kota Yogyakarta ke Gunung kidul sekitar 1.5 jam menggunakan kendaraan pribadi. Menyusuri rute Jogja, piyungan, patuk, wonosari, semanu, dan pacarejo, wisatawan sudah bisa menemukan resort. Jika wisatawan sudah menemukan resort berarti sudah sampai di gua Jomblang.
Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum alias backpacker. Wisatawan bisa menuju terminal bis Giwangan, kemudian naik bis jurusan Wonosari. Cari simpang lima Wonosari dan naik angkutan ke desa Semanu. Sesampainya di sana berkunjung dulu ke rumah kepala Dukuh untuk meminta izin dan beristirahat sebelum caving.
Tips Wisata ke Gua Jomblang
Wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat tentunya berstatus sebagai tamu. Tamu yang tidak mengenal tempat itu jika baru pertama kali. Hormatilah penduduk setempat dengan penuh kerendahan hati. Jaga lisan dan perilaku, karena adat dan istiadatnya belum tentu sama dengan wisatawan. Beberapa hal ini harus diperhatikan dalam mengunjungi gua Jomblang.
- Jika wisatawan menggunakan jasa travel, pilihlah travel yang berpengalaman. Jangan menggunakan jasa travel yang belum pernah melayani perjalanan ke gua Jomblang.
- Pakai baju khusus untuk kegiatan caving, agar nyaman dipakai dan tidak mengganggu kegiatan.
- Pilih alas kaki tertutup. Sepatu boot sangat disarankan untuk digunakan. Karena jalanan yang dilalui licin serta terdapat batuan tajam. Jika tidak ada sepatu boot, bisa menggunakan sepatu olah raga.
- Hindari berkunjung di musim hujan. Karena keadaan di dalam gua akan becek dan berlumpur. Hal itu menyulitkan wisatawan dalam bergerak.
- Patuhi segala instruksi dan peringatan dari pemandu operator.
- Bawa drybag untuk melindungi kamera dari air. Karena walaupun tidak hujan, di dalam gua akan bergerimis terus.
- Tinggalkan gua sebelum matahari terbenam. Karena tidak akan ada cahaya sedikit pun di malam hari.
Alamat dan Lokasi Gua Jomblang
Gua Jomblang berlokasi di Gunung Kidul atau tepatnya di alamat Goa Jomblang, Jetis Wetan, Pacarejo, Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.