Museum Geologi Bandung merupakan museum yang menyimpan kekayaan geologi yang berlimpah. Bangunan yang juga menjadi salah satu monumen bersejarah dan situs peninggalan nasional. Gedung museum Geologi memiliki arsitektur gaya Eropa dengan beberapa sudut hampir mirip dengan gedung Sate.
Warna cat putih mencolok khas bangunan eropa dengan banyak jendela yang terdapat di setiap dindingnya. Dan pada tahun 2000 museum ini telah selesai dan diresmikan kembali setelah mengalami renovasi. Kini dengan penampilan yang baru, Museum Geologi sangat menarik perhatian pengunjung khususnya para pelajar.
Kekayaan bahan tambang dan kegeologian menjadi pameran utama di setiap sudut ruangan museum ini. Selain itu, suasana yang sejuk bisa pengunjung rasakan di sekitar museum ini. Banyaknya pohon rindang sepanjang jalan Diponegoro tempat museum ini berdiri, membuat udara di sekitar museum terasa dingin.
Tata kelola museum yang baik membuat museum ini begitu indah dipandang dari berbagai sudut. Hal ini merupakan salah satu dari beberapa hal yang membuat menarik perhatian dari wisatawan. Museum ini sering dikunjungi oleh lembaga-lembaga pendidikan formal mulai dari SD hingga SMA. Namun beberapa orang pun secara individual ada yang menyengaja berkunjung ke Museum ini.
Sejarah Singkat
Pada pertengahan abad ke tujuh belas, eropa mengalami revolusi industri termasuk Belanda. Pemerintah belanda tentu ingin memiliki bahan dasar industry itu untuk bersaing dengan negara lainnya. Oleh karena itulah, penelitian tentang bahan bahan galian sebagai bahan dasar industri dilakukan di Nusantara.
Baca: Trans Studio Bandung Tiket, Atraksi & Wahana
Maka pada tahun 1850, dibentuk sebuah lembaga yang bertujuan untuk meniliti bahan galian yang ada di Nusantara. Lembaga itu memiliki hasil bahan galian yang cukup banyak sehingga membutuhkan tempat untuk menyimpannya.
Pada tahun 1928, dibangunlah gedung yang bernama Geologisch Laboratorium yang pada akhirnya dikenal dengan Geologisch Museum. Ir. Menalda Van Schouwenburg merancang gedung ini dengan gaya Art Deco selama 11 bulan dengan biaya 400 Gulden. Pada tanggal 16 Mei 1928, Gedung ini resmi diperkenalkan dan dibuka.
Aktivitas Di Museum Geologi Bandung
Aktivitas yang bisa dilakukan di Museum ini memang hanya terbatas pada aktivitas mengamati koleksi. Namun, banyak pelajaran yang bisa diambil dari kunjungan ke Museum, termasuk Museum Geologi Bandung.
Dengan mengunjungi Museum ini, tentunya pengunjung akan semakin tahu tentang lapisan-lapisan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya. Namun selain itu, Pengunjung juga akan disadarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.
Baca: Situ Patenggang Rancabali Tiket & 5 Aktivitas Wisata
Pada umumnya peragaan di Museum Geologi Bandung ini terbagi menjadi tiga bagian. Tiga Bagian itu mencakup sejarah kehidupan, Geologi Indonesia dan hubungan antara Geologi dan kehidupan. Sebagian besar peraga yang ada di Museum Geologi Bandung merupakan batuan bumi.
Di samping sebagai Geowisata, Museum ini juga berfungsi sebagai tempat kajian awal para peneliti sebelum terjun ke lapangan sesungguhnya.
Ruang Pertama
Nah sekarang, mari kita masuk dan mulai menjelajah ruangan-ruangan yang ada di Museum Geologi Bandung. Bangunan sejarah ini memiliki dua lantai masing-masing lantai menyimpan koleksi yang berbeda. di lantai pertama atau lantai dasar, pengunjung akan menjumpai ruang orientasi tepat setelah pintu masuk.
Di ruangan ini, pengunjung akan disuguhkan peta geografi Indonesia dalam bentuk relief berlayar lebar. Di sini pengunjung akan mendapatkan informasi tentang kegiatan yang bisa dilakukan di Museum Geologi Bandung.
Ruangan Kedua
Di sebelah kiri dari ruangan Orientasi pengunjung bisa memulai perjalanan melintasi berbagai koleksi geologi Indonesia. Di ruangan ini terdapat beberapa bilik yang menjadikan informasi tentang bumi.
Baca: Stone Garden & Gua Pawon 5 Aktivitas Wisata
Informasi-informasi tersebut tertera dalam panel-panel informasi berbentuk persegi panjang yang berada di depan maket atau koleksinya sendiri. Di antara beberapa informasi tersebut adalah:
- Terbentuknya bumi
- Tatanan tektonik di Indonesia
- Kondisi geologi pulau-puau di Indonesia
- Fosil-fosil sejarah
Selain itu, di ruangan ini terdapat beberapa jenis batuan serta sumber daya mineral dari berbagai daerah. Selain jenis batuan, di tempat ini terdapat jennies-jenis peralatan dan perlengkapan yang dipakai untuk meneliti.
Di ruangan ini akan diakhiri dengan informasi tentang gunung berapi, terutama gunung-gunung api yang aktif di Indonesia. Informasi gunung berapi di sini juga dilengkapi dengan maket dan panel Informasi yang membuat pengunjung semakin tertarik.
Ruang Ketiga
Di sebelah kanan dari pintu masuk pengunjung, terdapat ruangan yang menampilkan tentang sejarah makhluk hidup. Sejarah perkembangan makhluk hidup dimulai dari zaman primitif hingga modern. Di ruangan ini pengunjung akan menyaksikan sebuah episode tentang kronologis kehidupan makhluk di bumi.
Semuanya tertata dengan rapi dan berurutan dari awal hingga akhir episode. Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa koleksi fosil binatang dan tengkorak manusia purba. Kumpulan fosil ini didapatkan dari berbagai daerah di Indonesia seperti solo dan Mojokerto.
Di ujung ruangan ini, terdapat informasi sejarah tentang Danau Purba Bandung yang melegenda. Informasi itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Bukan hanya panel informasi saja yang bisa pengunjung saksikan di ujung ruangan ini. Beberapa fosil seperti ular, ikan dan beberapa artefak dari danau purba juga dihadirkan di ruangan ini.
Ruangan Keempat
Ruangan selanjutnya yang bisa dijelajahi pengunjung di Museum Geologi adalah ruangan tentang pertambangan. Ruangan ini berada di lantai dua dengan tiga bagian utamanya, yaitu ruangan barat, timur dan tengah. Ruangan barat digunakan sebagai kantor staff menejemen dari pengelola.
Ruangan timur dan tengah dipakai untuk ruang pameran dengan berbagai maket yang dikenal dengan geologi untuk manusia. Di ruangan tengah terdapat maket pertambangan emas terbesar di Indonesia yang berada di papua. Beberapa batuan asal papua juga turut ikut dipaerkan di ruangan ini.
Sementara di ruangan timur terbagi kedalam tujuh bilik kecil yang memberikan informasi aspek positif dan negatif. Informasi yang ada di ruangan ini adalah informasi manfaat mineral dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian rekaman kegiatan, cara pengelolaan, bahaya geologi, dan sumber daya air dan pemanfaatannya.
Fasilitas Museum Geologi
Fasilitas-fasilitas yang ada di Museum Geologi ini terbilang sangat lengkap. Untuk tempat parkir, Museum Geologi memang tidak memilikinya sendiri, namun parkir di Jalan Diponegoro bisa dimanfaatkan. Fasilitas penunjang seperti toilet dan musala juga sudah lengkap tersedia di Museum Geologi. Selain itu, fasilitas gedung seperti tangga, dan pelayanan informasi sudah tersedia juga.
Tiket Masuk Museum Geologi Bandung
Untuk tiketnya bisa didapatkan dengan harga Rp2.000 untuk pelajar, Rp3.000 untuk wisatawan lokal dan Rp10.000 untuk wisatawan asing.
Harga Tiket Museum Geologi Bandung | |
Umum | Rp3.000 |
Pelajar | Rp2.000 |
Jam Buka Museum
Untuk dapat berkunjung ke museum Geologi, pengunjung bisa langsung datang ke Museum Geologi. Jam operasional Museum Geologi mulai dibuka dari jam 08.00 sampai dengan 16.00.
Jam Buka Museum Geologi Bandung | |
Senin – Kamis | 08.00 – 16.00 WIB |
Sabtu – Minggu | 08.00 – 14.00 WIB |
Lokasi & Transportasi Angkutan Umum
Museum Geologi Bandung terletak di Jalan Diponegoro masih dekat dengan gedung sate, taman Lansia dan lapangan Gasibu. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa naik angkutan umum jurusan St Hall – Dago.
Wisatawan turun di perempatan Dukomsel dan ganti angkutan umum jurusan Ledeng Cicaheum. Kemudian turun di depan gerbang masuk Museum Geologi Bandung, kemudian mulailah berpetualang.